Koleksi Karya Risa Saraswati
Perpustakaan SMA Negeri 2 Temanggung baru memiliki 4 koleksi yaitu Danur, Hendrick dan Asih dan Maddah.
1. DANUR
Buku ini sangat menarik dengan tema horror meskipun tak begitu menakutkan. Bahkan buku ini mengajarkan kita bahwa hantu juga memiliki sisi manusiawi ketika ia masih hidup. Kisah mereka pun patut di jadikan koreksi hidup kita kedepannya. Tapi percaya atau tidak terhadap kisah hantu yang Risa tuliskan itu kembali ke diri sendiri. Seperti yang dikatakan Risa “tidak perlu mempercayai keberadaan mereka, karena mereka hanya butu didengar”
PESAN MORAL
Jangan pernah menyianyiakan hidup, kerena apa yang kita lakukan semasa hidup kita akan berakibat pada hidup kita di alam selanjutnya dan manfaatkanlah hidup kita sebak mungkin.
Kasih. Itulah nama aslinya. ‘Kasih’ menjadi nama yang terlalu indah untuk si wajah kaku tanpa senyuman itu. Tidak tahu mengapa semua orang memanggilnya dengan sebutan Asih. Saat dia kecil, dia hanya tinggal di sebuah desa bernama Desa Sukaraja. Tahun ke tahun dia semakin beranjak dewasa. Saat dia mulai tumbuh dewasa, Asih memutuskan untuk merantau ke kota besar. Asih rela meninggalkan kedua orangtua dan adik-adiknya demi membantu perekonomian keluarganya. Tujuannya adalah pergi ke Kota Bandung. Menurutnya, kota dengan julukan “kota kembang” ini adalah yang terbaik untuknya. Dia pikir, dia bisa bekerja di kota besar dengan jabatan yang bagus. Nyatanya, dia hanya menjadi seorang asisten rumah tangga saat di Bandung. Dia bekerja di sebuah rumah yang terletak di kawasan perumahan. Yang paling mengerikan dari cerita seorang Asih adalah kematiannya yang dipikir sangat tidak wajar. Dia ditemukan telah meninggal di kamarnya karena gantung diri. Mau tahu penyebab kematiannya? Maka dari itu pinjamlah buku “Asih” di perpustakaan tercinta ini.
Hendrick kecil
Kalian mungkin tak melihatnya…. Wajar. Mereka memang tak kasat mata dan sering disebut… hantu— jiwa-jiwa penasaran atas kehidupan yang mereka anggap tidak adil.
Kelebihanku dapat melihat mereka adalah anugerah sekaligus kutukan. Kelebihan ini membawaku ke dalam persahabatan unik dengan lima anak hantu Belanda. Hari-hariku dilewati dengan canda Peter, pertengkaran Hans dan Hendrick—dua sahabat yang sering berkelahi, alunan lirih biola William, dan tak lupa; rengekan si bungsu Janshen.
Jauh dari kehidupan “normal” adalah harga yang harus dibayar atas kebahagiaanku bersama mereka. Dan, semua itu harus berubah ketika persahabatan kami meminta lebih, eat kebersamaan selamanya. Kini aku mulai menyadari bahwa hidup ini bukan hanya milikku seorang….
Namaku Risa. Aku bisa melihat ‘mereka’.